Suhu politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mulai menghangatkan suasana, baik yang ditingkat pusat maupun yang di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.
Hal itu terlihat dengan banyaknya spanduk, baliho, banner dan lain-lain yang bergambar partai dan calon legislatif (Caleg) yang terpasang dijalan-jalan dan sudut-sudut kota di Kabupaten Sidoarjo.
Nanang Haromain, salah satu pengamat politik di Sidoarjo mengatakan bahwa fenomena tersebut adalah hal yang lumrah dan wajar terjadi di tahun politik seperti saat ini, Kamis (09/02/2023).
Apalagi pada tanggal 6 Pebruari 2023 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengeluarkan Peraturan/PKPU nomor 6 tahun 2023 tentang daerah pemilihan dan alokasi kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pemilu tahun 2024.
“Jasa konsultan politik kian dibutuhkan menjelang Pemilu 2024,” katanya.
Mantan Komisioner KPU Sidoarjo itu mengungkapkan bahwa peserta Pemilu, baik partai politik (Parpol) ataupun Caleg harus memiliki data yang real dan melakukan survei lapangan untuk merebut hati masyarakat.
Jika para peserta Pemilu itu melangkah berdasarkan hasil survei dan data, maka peserta Pemilu tak perlu menghadapi pemilu seperti menembus belantara hutan, karena sudah memiliki strategi cara memikat pemilih.
“Kans terpilih lebih besar. Sebenarnya dalam versi sederhana, tanpa ada kajian njlimet, langkah seperti itu sudah dilakukan sejak dulu,” ungkapnya.
Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (Fisipol UGM) itu menjelaskan bahwa dari Pemilu ke Pemilu, survei oleh konsultan politik kian berperan penting sebagai panduan pemenangan Parpol ataupun Caleg dalam Pemilu Legislatif (Pileg).
“Hal ini mulai marak terlihat menjelang Pemilu, meski masih tersisa sekitar dua tahun lagi,” jelasnya.
Menurut Nanang Haromain, kekuatan hasil survei telah terbukti bisa menjadi pemandu dalam mendulang suara dan menjadi daya pikat utama bagi peserta Pemilu.
Masih menurut dia bahwa berdasarkan hasil survei dapat dilakukan pemetaan di setiap wilayah, diantaranya perilaku pemilih di Daerah Pemilihan (Dapil) tertentu, pengenalan masyarakat atas peserta Pemilu, hingga peta persaingan antar peserta Pemilu.
“Untuk memperbesar kans peserta Pemilu meraih targetnya, survei secara berkala penting. Jadi, sejauh mana kinerja peserta Pemilu bisa diukur dari satu survei ke survei lainnya,” terangnya.
Jika ada kelemahan pun bisa segera diperbaiki, begitu pula area yang perlu lebih intens didekati, strateginya, hingga isu yang perlu dibawa saat bertemu calon pemilih.
Ia menuturkan bahwa selain jasa pemetaan wilayah, jasa monitoring juga kerap digunakan oleh peserta Pemilu. Karena pendampingan berkala oleh konsultan politik sangat baik bagi team sukses atau peserta Pemilu untuk meraih targetnya.
“Ada pula konsultan politik yang memposisikan lembaganya turut masuk ke wilayah mobilisasi atau ikut membantu pemenangan dari peserta Pemilu,” pungkasnya.
sumber: https://radarjatim.id/jasa-konsultan-politik-miliki-peran-penting-dalam-pemenangan-pemilu/